Bersama Kader dalam Posyandu Lansia “Mugi Lestari” Wilayah Puskesmas Karangdoro Semarang
Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60tahun keatas.
Di sela-sela kegiatan kuliah dari jaman d3 dulu, setiap minggu ketiga saya diminta dengan sukarela membantu kader posyandu lansia di wilayah kelurahan kemijen. Posyandu lansia yang bernama “Mugi Lestari” tsb memiliki 4 kader yang aktif. Posyandu ini juga mengadakan posyandu balita dan cukup aktif. Terkadang saya sering dibantu Lisa (teman kuliah) dan terkadang walaupun tidak sering juga dibantu oleh anita dan neneng. Dan ini masih saya lakukan setidaknya sampai saya tidak punya waktu luang lagi.
Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia sendiri berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan
b. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini
c. Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.
Saya membantu melakukan pengkuran tekanan darah serta penyuluhan di meja II. Setiap kali ada posyandu seharusnya ada pendamping dokter atau pihak dari puskesmas. Namun, mungkin karena dilakukan di hari minggu yang notabene di hari libur kerja jadi tidak memungkinkan untuk adanya dokter atau perawat dari puskesmas.
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :
a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut
Dalam pelaksanaan posyandu puskesmas juga sudah melakukan tindakan yang baik dengan memberikan dana serta bantuan alat tensimeter, timbangan, pengukur TB. Dalam kegiatan posyandu ini terkadang juga kami memberikan penyuluhan yang setidaknya memberikan mereka pengetahuan akan kebutuhan lansia dan sedikit mengubah sikap mereka dalam memperhatikan kesehatan. Banyak sekali lansia dengan tekanan darah tinggi di wilayah kami bahkan beberapa ada yang mencapai sistol 180-200 dengan diastol hingga 100 mmHg. Kaget awalnya, namun sekarang sudah terbiasa. Tak henti2nya kami memberikan saran agar memperhatikan pola makan dan mengurangi garam.
Namun, yang menjadi masalah adalah misalnya ketika Nenek A memeriksakan diri dan ternyata mempunyai tekanan darah yang tinggi dan nenek tsb belum pernah memeriksakan diri ke puskesmas. Di posyandu lansia hanya ada satu tablet penambah darah, beberapa butir Kalk dan terkadang beberapa tamplet obat penurun tekanan darah tinggi spt captropil serta yang terpenting tidak ada dokter yang mendampingi. Saya yang bukan seorang dokter tidak berhak memberikan resep dan hanya berani memberikan tablet penambah darah itupun saya lakukan tanya jawab terlebih dahulu apakah ibu tsb memiliki indikasi kurang darah. Karena pada Tekanan darah rendah belum tentu ibu tersebut anemia dan untuk melakukan pemeriksaan Hb alat pemeriksaan belum tersedia di posyandu ini.
Kembali ke kasus Nenek A jadi mau tidak mau sang nenek harus memeriksakan diri ke puskesmas. Namun terkendala entah karena faktor biaya atau tidak ada keluarga yang mengantar.
Meski tetap memiliki manfaat karena setidaknya sang nenek dapat memantau tekanan darahnya setiap bulan. Namun bila hanya sebatas itu dan tidak ada tindak lanjut dari puskesmas maka tujuan dari posyandu lansia tidak akan maksimal tercapai. Setiap bulan memang selalu ada dokumentasi data TD para lansia semoga hal tsb bisa dijadikan acuan untuk melakukan tidakan lebih lanjut untuk para lansia seperti Nenek A.
Semoga progam yang sudah cukup baik terlaksana ini semakin dapat ditingkatkan. Untuk urusan dana sejauh ini posyandu sudah dapat melakukan secara mandiri dengan memberikan makanan kecil seperti susu atau bubur kacang hijau dan buah yang akan ditukar dengan uang Rp 1.000,- untuk dana kas. Yang dibuthkan adalah seperti adanya beberapa bulan sekali setidaknya ada dokter pendamping, bantuan alat pemeriksaan lab sederhana agar tidak hanya dilakukan pemantauan tekanan darah namun adanya pemantauan sebagai upaya deteksi dini pada pemeriksaan gula, kolesterol, asam urat ataupun anemia. Keaktifan kader bisa juga ditingkatkan dengan dilakukannya senam lansia dll.
Saya tidak tahu persis bagaiamana pelaksanaan posyandu lansia di wilayah lainnya. Pada posyandu “Mugi Lestari” ini yang jelas sudah cukup bagus karena kegiatan selalu diadakan rutin dan komunikasi dengan puskesmas berjalan. Namun kembali lagi akan lebih tercapai tujuan posyandu lansia secara optimal bila dilakukan upaya2 peningkatan seperti yang sudah disebutkan.
Kesehatan adalah kewajiban bersama dan pemberdayaan masayarakat akan kesehatan akan dapat meningkatkan status kesehatan suatu bangsa.
Penimbangan posyandu lansia |
Saat mengukur Tekanan Darah |
Pemberian Tablet FE |
0 komentar:
Post a Comment