FAKULTAS
KEBIDANAN -
Perkembangan
balita tidak lepas dari interaksi sehari- hari
seperti aktivitas fisik yang, cinta yang diberikan oleh orang-orang sekitar
khususnya dari orang tuanya dan pengalaman sehari-hari. Dengan bantuan dari kelima
indra, struktur otak akan berkembang melalui faktor eksternal dari lingkungan
seperti balita akan belajar mengenali suara ayah ibunya, wajah-wajah keluarganya, bau dan rasa susu
ataupun bubur bayi.
Bayi yang baru lahir lahir memiliki lebih dari 100.000.000.000
sel di otak. Sel-sel pada otak ini harus mulai berkomunikasi antara satu sel
dengan sel lainnya. Pada tahun-tahun awal balita akan belajar dan memahami
konsep-konsep yang ada. Otak balita usia 3 tahun dua kali lebih aktif dari pada
orang dewasa. Karena itu sangat disarankan untuk banyak-banyak melakukan
kegiatan aktif dan interaktif untuk membantu perkembangan otak balita. Adapun
jenis perkembangan balita meliputi berkut ini:
Perkembangan indra
penglihatan dan pendengaran
Indra pendengaran dan penglihatan merupakan indra yang
pertama kali berkembang pada balita-balita. Untuk melatih indra pendengaran dan
penglihatan pada balita, orang tua harus mengenalkan pada balita berbagai macam
warna, bentuk dan suara. Anda bisa menggantung lonceng dengan berbagai warna di
atas tempat tidur balita. Lonceng-lonceng yang berwarna-warni memiliki daya
tarik bagi balita baik dari warnanya maupun suaranya yang lembut dapat membantu
menegmbangkan indra pendengaran dan penglihatan.
Perkembangan
keterampilan bahaasa
Balita akan mulai mengenal berbagai macam suara kemudian
mencoba mengucapkan apa-apa saja suara yang sudah dia kenal melalui beberapa
suku kata tunggal. Orang tua harus mengembangkan keterampilan berbicara balita
dengan mendorongnya untuk berbicara dan mnegucapkan kata-kata, anda bisa membacakan
puisi atau menyanyikan lagu-lagu. Mungkin balita tidak akan mengerti artinya
namun akan mengerti suara yang berbeda dari setiap kata-kata dan nantinya akan
menjadi referensi bagi otaknya.
Perkembangan motorik
Balita mulai bisa menggerakan otot-ototnya dengan
cara menggerakan lengan dan kakinya. Orang tua bisa melatih balita dengan
beberapa latihan fisik ringan misal belajar berjalan ataupun berlari namun
jangan terlalu memaksakan.
Perkembangan
emosional
Perkembangan emosional balita sangat erat kaitannya
dengan kondisi lingkungan sekitar yang diterima balita. Peran orang tua disini
adalah bagaimana menciptakan suasana lingkungan yang positif bagi balita.
Karena balita akan sangat rentan dengan kondisi lingkungan negatif seperti
takut, marah, dendam, benci, dll. Dengan mengembangkan lingkungan yang positif
seperti memberikan kasih sang maupun cinta pada balita maka akan mennumbuhkan
emosi positif dan keterampilan sosial yang akan membantu menyesuaikan diri ke
dalam masyarakat dengan mudah..
0 komentar:
Post a Comment